Saham CDIA atau PT Chandra Daya Investasi Tbk mencatat lonjakan tajam hingga 15,61 persen pada perdagangan Senin, 6 Oktober 2025. Harga saham CDIA ditutup di level Rp2.000 per saham, naik 270 poin dari sebelumnya, setelah laporan keuangan semester I 2025 menunjukkan lonjakan laba bersih yang luar biasa.
Menurut laporan BRI Danareksa Sekuritas, peningkatan cdia saham tidak lepas dari kenaikan laba bersih sebesar 347 persen year on year (YoY), dari Rp250 miliar pada 2024 menjadi Rp1,12 triliun pada 2025. Pendapatan perusahaan juga tumbuh 41,9 persen YoY, menandakan kinerja fundamental yang solid.
Sinergi Grup Prajogo Pangestu Dorong Kepercayaan Pasar
Analis menilai sinergi kuat CDIA dengan Chandra Asri Group, milik konglomerat Prajogo Pangestu, menjadi faktor lain di balik kenaikan harga saham. CDIA berperan sebagai tulang punggung logistik dalam distribusi bahan baku petrokimia, memastikan rantai pasok berjalan efisien dan terintegrasi.
Dengan posisi strategis ini, cdia saham semakin menarik perhatian investor yang mencari emiten berprospek kuat di sektor logistik dan energi.
Sinyal Teknis Positif untuk Saham CDIA
Secara teknikal, BRI Danareksa Sekuritas melaporkan bahwa cdia saham kini membentuk pola cup and handle, yang merupakan sinyal bullish di pasar saham. Pola ini menunjukkan potensi penguatan lanjutan dengan target harga di kisaran Rp2.070 – Rp2.280 dalam jangka pendek.
Volume transaksi yang meningkat juga memperkuat keyakinan bahwa minat beli terhadap saham ini masih tinggi, menandakan momentum positif di pasar.
Ekspansi Bisnis ke Sektor Maritim dan Energi
Selain kinerja keuangan yang impresif, CDIA juga memperkuat ekspansi di sektor logistik maritim dan energi melalui dua aksi korporasi besar di awal Oktober 2025.
Perusahaan menambah penyertaan modal dan mengakuisisi penuh dua entitas pelayaran nasional, PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). Selain itu, CDIA juga memberikan pinjaman afiliasi kepada anak usaha di bidang penyimpanan minyak dan bahan kimia.
Langkah ini dilakukan setelah status CDIA berubah dari PMA (Penanaman Modal Asing) menjadi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) pada Juli 2025, memungkinkan perusahaan menguasai mayoritas kepemilikan di sektor pelayaran.
Direktur CDIA, Merly, memastikan bahwa seluruh transaksi dilakukan sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah melalui penilaian kewajaran independen.
Prospek Saham CDIA ke Depan
Dengan kinerja laba yang melonjak, ekspansi bisnis strategis, serta dukungan grup besar seperti Chandra Asri, cdia saham berpotensi terus menguat dalam beberapa pekan mendatang.
Namun, analis tetap mengingatkan bahwa investor perlu memperhatikan volatilitas pasar dan menunggu konfirmasi teknikal sebelum melakukan pembelian di level harga saat ini. Jika volume dan momentum tetap tinggi, target jangka pendek di atas Rp2.200 bisa tercapai.
Kesimpulan
Kenaikan tajam harga saham CDIA mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek jangka panjang perusahaan di sektor logistik dan energi. Sinergi bisnis, pertumbuhan laba signifikan, dan ekspansi ke sektor maritim membuat saham ini menjadi salah satu yang paling diperhatikan di Bursa Efek Indonesia pada Oktober 2025.
Pantau terus berita pasar saham dan perkembangan startup terbaru hanya di StartupNews.fyi — portal berita ekonomi, teknologi, dan investasi terpercaya.








