Kinerja ADRO Menguat di Tengah Koreksi IHSG
Di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 8 Oktober 2025, saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) justru mencatat lonjakan signifikan. Sementara sebagian besar saham sektor tambang mengalami tekanan, saham ADRO berhasil menutup sesi perdagangan di zona hijau, menunjukkan ketahanan dan optimisme investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Menurut data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ADRO naik tajam meskipun IHSG ditutup turun tipis di level 7.250. Kenaikan saham ADRO ini menarik perhatian para pelaku pasar yang menilai bahwa fundamental perusahaan masih cukup solid meskipun kinerja semester I 2025 mengalami tekanan.
Kinerja Keuangan ADRO Semester I 2025
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, ADRO melaporkan penurunan kinerja keuangan hingga akhir Juni 2025. Perusahaan mencatat pendapatan usaha sebesar USD 857,69 juta, turun 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD 1,05 miliar.
Beban pokok pendapatan ADRO juga menurun 3,56% menjadi USD 573,42 juta dari sebelumnya USD 594,63 juta. Namun, laba bruto perusahaan turun lebih tajam yakni 38,07% menjadi USD 284,27 juta dibandingkan USD 459,07 juta pada Juni 2024.
Selain itu, laba usaha ADRO tercatat anjlok 47,35% menjadi USD 203,32 juta dari USD 386,19 juta di periode yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan, laba bersih periode berjalan menurun drastis 77,85% menjadi USD 194,93 juta, dibandingkan dengan USD 880,18 juta pada semester I 2024.
Meskipun Laba Turun, Prospek Saham ADRO Tetap Positif
Meskipun secara fundamental laba bersih saham ADRO mengalami penurunan, analis menilai potensi pemulihan masih terbuka lebar. Hal ini ditopang oleh pergerakan harga batu bara global yang mulai stabil dan adanya peluang peningkatan permintaan dari pasar ekspor.
“Investor masih melihat ADRO sebagai salah satu emiten tambang batu bara yang memiliki efisiensi operasional tinggi. Dengan cadangan batu bara yang besar dan diversifikasi energi ke proyek-proyek energi terbarukan, saham ini masih menarik untuk jangka menengah hingga panjang,” ujar seorang analis pasar modal di Jakarta.
Selain itu, ADRO saham juga diuntungkan oleh strategi perusahaan dalam menekan biaya operasional dan memperluas portofolio bisnis ke energi hijau, termasuk proyek Adaro Green Energy yang sedang dikembangkan untuk mendukung transisi energi bersih nasional.
Pergerakan Saham ADRO di Pasar
Dalam perdagangan harian, saham ADRO sempat dibuka di level Rp2.850 per lembar dan naik hingga Rp2.960 sebelum akhirnya ditutup menguat di kisaran Rp2.940 per saham. Volume perdagangan juga meningkat signifikan, menunjukkan minat beli investor ritel dan institusi terhadap saham ini.
Kenaikan harga saham ADRO yang terjadi di tengah koreksi IHSG menandakan adanya kepercayaan pasar terhadap manajemen perusahaan dan arah strategis jangka panjangnya. Banyak pelaku pasar menilai bahwa momentum ini bisa dimanfaatkan untuk akumulasi saham di level harga saat ini.
Faktor Eksternal yang Mempengaruhi ADRO Saham
Kinerja saham ADRO tak lepas dari dinamika global, termasuk fluktuasi harga komoditas energi dan kebijakan ekspor-impor batu bara. Sentimen positif juga datang dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berpotensi mendorong permintaan energi.
Selain itu, keputusan OPEC+ dalam mempertahankan produksi minyak turut memengaruhi harga batu bara sebagai energi substitusi. Dengan demikian, saham ADRO mendapat dorongan dari tren kenaikan harga energi global.
Outlook dan Rekomendasi Analis
Meski kinerja semester I 2025 tertekan, prospek jangka panjang saham ADRO tetap positif. Analis memperkirakan perbaikan akan terjadi pada paruh kedua tahun ini seiring pemulihan harga batu bara dan potensi peningkatan ekspor.
Beberapa analis merekomendasikan buy on weakness untuk adro saham, dengan target harga di kisaran Rp3.100–Rp3.200 per lembar. Mereka menilai, valuasi saham yang saat ini relatif murah menjadi peluang menarik bagi investor jangka panjang.
Kesimpulan
Kenaikan harga saham ADRO pada 8 Oktober 2025 menunjukkan bahwa emiten ini masih memiliki daya tarik tersendiri di tengah tekanan IHSG dan volatilitas pasar global. Dengan fundamental yang kuat, diversifikasi bisnis, serta fokus pada energi hijau, adro saham diperkirakan akan tetap menjadi pilihan utama investor di sektor pertambangan.
Untuk berita terbaru seputar saham, startup, dan dunia bisnis, kunjungi StartupNews.fyi untuk pembaruan setiap hari.








