Kinerja Ekonomi Masih Solid di Tengah Tantangan Global
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,04% secara tahunan (YoY) pada kuartal ketiga tahun 2025, menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis melalui laporan Stockbit. Angka tersebut sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya (5,12% YoY), namun tetap berada di kisaran ekspektasi konsensus pasar sebesar 5%.
Secara kuartalan (QoQ), ekonomi nasional tumbuh 1,43%, menandakan adanya aktivitas ekonomi yang masih kuat meski sejumlah faktor eksternal menekan kinerja ekspor dan konsumsi domestik.
Konsumsi Rumah Tangga Melambat
Dari sisi pengeluaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama disebabkan oleh melemahnya konsumsi rumah tangga, yang hanya naik 4,89% YoY, level terendah sejak kuartal IV 2023. Faktor utama di balik pelemahan ini adalah jumlah hari libur nasional yang lebih sedikit serta gelombang demonstrasi nasional yang sempat menekan mobilitas masyarakat pada akhir Agustus 2025.
Meski demikian, pemerintah menilai konsumsi akan kembali menguat di kuartal keempat, terutama didorong oleh peningkatan aktivitas menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Ekspor dan Konsumsi Pemerintah Jadi Penopang
Di sisi lain, ekspor neto menjadi pendorong utama pertumbuhan. BPS mencatat ekspor Indonesia tumbuh 9,91% YoY pada kuartal III 2025, meskipun Amerika Serikat mulai memberlakukan tarif resiprokal sejak Agustus.
Selain itu, konsumsi pemerintah meningkat signifikan sebesar 5,49% YoY, berbalik arah dari kontraksi -0,33% pada kuartal sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh realisasi paket stimulus senilai Rp24,4 triliun yang diluncurkan pada Juni–Juli 2025 serta berakhirnya kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan di semester pertama.
Untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun, pemerintah kembali mengumumkan dua paket stimulus tambahan masing-masing senilai Rp16,2 triliun dan Rp30 triliun pada September dan Oktober 2025.
Sektor Pendidikan dan Jasa Tumbuh Pesat
Berdasarkan sektor usaha, industri jasa pendidikan mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yaitu 10,59% YoY, diikuti oleh jasa lainnya (9,92%) dan jasa perusahaan (9,94%). Kenaikan ini disebabkan oleh dimulainya tahun ajaran baru, peningkatan wisatawan asing, serta bertumbuhnya layanan profesional di kota-kota besar.
Sebaliknya, sektor pertambangan menjadi satu-satunya industri yang mengalami kontraksi (-1,98% YoY) akibat menurunnya permintaan global terhadap batu bara dan turunnya produksi tembaga di Papua.
Pertumbuhan Regional Dipimpin Sulawesi dan Jawa
Secara spasial, Sulawesi mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 5,84% YoY, diikuti Pulau Jawa dengan 5,17% YoY. Sementara itu, wilayah Sumatra (4,9%), Kalimantan (4,7%), dan Bali-Nusra (4,71%) mencatatkan kinerja di bawah rata-rata nasional.
Maluku dan Papua tumbuh paling lambat, hanya 2,68% YoY, akibat penurunan produksi mineral dan lemahnya investasi baru di wilayah timur Indonesia.
Proyeksi Kuartal IV: Potensi Akselerasi Hingga 5,67%
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat bisa mencapai 5,67% YoY, seiring dengan meningkatnya belanja masyarakat dan program stimulus akhir tahun.
Beliau juga menyoroti indikator positif seperti meningkatnya pertumbuhan uang beredar (M2), naiknya penyaluran kredit perbankan, serta indeks PMI manufaktur yang terus berada di zona ekspansi dalam tiga bulan terakhir.
Dengan momentum tersebut, Stockbit memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 dapat menembus 5,2% YoY, mempertahankan tren stabil di tengah perlambatan global dan ketidakpastian geopolitik.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meski outlook positif, sejumlah risiko tetap membayangi perekonomian nasional. Ketegangan geopolitik global dapat memengaruhi harga komoditas dan perdagangan, sementara tren digitalisasi ekonomi dan investasi hijau menjadi peluang baru untuk menjaga daya saing.
Ekonom dari Stockbit menilai bahwa arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat investasi, ekspor bernilai tambah, dan efisiensi fiskal akan menjadi kunci keberlanjutan pertumbuhan di tahun 2026.
Terhubung dengan Tren Ekonomi dan Bisnis Terkini
Dapatkan analisis mendalam dan berita terbaru seputar ekonomi, investasi, dan pasar modal hanya di StartupNews.fyi — sumber terpercaya untuk pelaku bisnis dan startup di Indonesia.








