Jakarta, 27 Oktober 2025 — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 2,63 poin atau 0,03 persen ke level 8.271 pada perdagangan Jumat (24/10). Meski begitu, secara mingguan IHSG masih mencatatkan penguatan 4,5 persen, menunjukkan sentimen positif di pasar modal domestik menjelang akhir Oktober.
IHSG Hari Ini dan Pergerakan Pekan Lalu
Sepanjang pekan lalu, IHSG sempat menguat tiga kali dan melemah dua kali, dengan kapitalisasi pasar naik 3,31 persen menjadi Rp15.234 triliun. Namun, rata-rata volume dan nilai transaksi harian justru turun sekitar 19,7 persen dan 18,8 persen.
Menurut Aulia Noviana Utami Putri, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan net buy Rp1,15 triliun pada Jumat lalu, meski secara total sepanjang 2025 masih membukukan net sell Rp47,31 triliun.
Prospek IHSG Pekan Ini
Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memproyeksi IHSG hari ini akan bergerak mixed cenderung melemah terbatas, dengan support di level 8.220 dan resistance di 8.320.
Faktor utama yang memengaruhi pergerakan pasar meliputi:
- Antisipasi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin ke 4 persen
- Pelemahan nilai tukar rupiah yang masih di atas Rp16.590 per dolar AS
- Laporan kinerja keuangan kuartal III dari sejumlah emiten besar
Oktavianus menilai penguatan IHSG sebelumnya didukung oleh meredanya ketegangan perdagangan AS–China serta laporan laba positif dari beberapa perusahaan besar seperti BBCA dan UNVR.
Rekomendasi Saham Pilihan
Sejumlah saham direkomendasikan analis untuk pekan ini karena memiliki potensi penguatan teknikal:
- INET (PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk) – ditutup naik 5,11% ke Rp288, berpotensi menuju Rp316.
- DATA (PT Remala Abadi Tbk) – menguat 4,25% ke Rp5.525, berpotensi mencapai Rp6.400.
- BBTN (Bank Tabungan Negara) – naik 0,84% ke Rp1.205, berpeluang menembus Rp1.275.
- ESSA (Surya Esa Perkasa) – menguat 0,83% ke Rp610, diproyeksi menuju Rp665.
- MEDC (Medco Energi Internasional) – ditutup di Rp1.375, dengan target Rp1.555.
Sementara itu, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai IHSG rawan terkoreksi minor, dengan support di 8.161 dan resistance di 8.390. Menurutnya, investor sebaiknya fokus pada saham-saham defensif atau berfundamental kuat di tengah ketidakpastian global.
Sektor dan Saham yang Perlu Diperhatikan
Analis merekomendasikan mencermati saham perbankan besar seperti BBRI, yang cenderung stabil dan memiliki potensi keuntungan jangka menengah. Selain itu, sektor energi dan manufaktur juga menarik perhatian karena potensi kenaikan harga komoditas global.
Faktor eksternal seperti kebijakan moneter The Fed, data manufaktur China, dan pergerakan harga emas akan menjadi katalis utama untuk arah IHSG pekan ini.
Kesimpulan
Meskipun IHSG hari ini diperkirakan bergerak terbatas, peluang investasi masih terbuka pada beberapa saham unggulan dengan fundamental kuat seperti BBRI, MEDC, dan ESSA. Investor disarankan untuk berhati-hati menghadapi fluktuasi jangka pendek sambil tetap fokus pada strategi jangka panjang.
Tetap pantau berita keuangan, pasar modal, dan tren bisnis terbaru di StartupNews.fyi — sumber terpercaya untuk analisis pasar dan peluang investasi.








